Semenjak mata kita saling bertemu tepat 5 bulan yang lalu,
ada buncahan dalam hati yang sudah lama tak ku rasakan sebelumnya. Dadaku
meletup-letup, tawaku terlepas bebas, ada rasa bahagia disini, dalam hati ini,
kamu sosok yang mampu membuatku salah tingkah setelah sekian lama aku lupa
alasan orang bisa salah tingkah. Kamu alasan senyumku mengembang lebar saat
itu. Kamu adalah alasan yang membuat mataku menatapmu lebih lama. oh Tuhan,
sungguh apakah aku sedang jatuh cinta?
Kenapa harus kamu orang itu? Kenapa harus kamu yang menjadi
alasan ku untuk membuka hati kembali? Setelah tersakiti oleh kekasih lamaku,
aku sungguh menutup erat erat hatiku kepada siapapun yang mencoba untuk
memasukinya, sebaik apapun dia, setampan apapun dia,sekaya apapun dia,segigih
apapun usahanya untuk mendekatiku aku tak juga bisa membuka hati untuk mereka.
Tapi kamu? Kamu hanya adik kelasku, tak jauh aku mengenal sosokmu, kenapa hanya
dengan tatapan mata yang singkat dan senyum yang manis di lapangan sekolah itu
yang justru membawaku pada jatuh cinta untuk kesekian kalinya, kenapa? Apa
sihir yang kamu gunakan?
Iya namanya rama, dia adik kelasku, dia adalah orang yang
bersifat baik kepadaku setelah tatapan mata kami bertemu waktu itu. Iya aku
ingat aku dulu sempat mengenalmu tidak terlalu dalam, tapi aku ingat dulu kita
pernah mengikuti ldks yang diadakan sekolah bersama, namun posisinya saat itu
kamu sudah mempunyai kekasih, dan saat itu sahabatku tengah menaruh hati
padamu.
Dia baik pada ku selama ini, menggelitik untuk mengenalnya
lebihh dalam. Sikapnya mais, ditambah panggilan lucu yang dia ciptakan untukku
‘Shorty’ iya dia memanggilku seperti itu, ‘bleki’aku ciptakan itu untuknya, tak
tahu pasti kapan panggilan itu kami deklarasikan, semua mengalir begitu saja.
Mungkin ini hal kecil baginya, tapi bagiku? Ini merupakan langkah yang baik,
hal yang menyenangkan, membuat aku ingin semakin berharap lebih kepadanya.
Tapi, aku takut... aku takut harapan itu tak sesuai yang aku harapkan. Aku
takut akan permainan ‘FLY AND SLAM’ yang sedang marak terjadi. Apakah kamu
senang melakukan permainan ini juga?
Aku terlalu takut mengungkapkan isi hati ini. Aku terlalu
takut semua tak berjalan sesuai rencana. Aku terlalu takut kau malah menjaga
jarak ketika mengetahui ini semua. Mungkin kamu sudah peka akan perasaanku ini,
perasaan yang kerap kusimpan rapat-rapat ini.
Mungkin kamu tahu akan perasaan ku ini, tapi kamu pura-pura
bodoh dan belaga seperti tak ada apa-apa, ingatkah ketika kamu berkata kepekaan
mu hanya dilidah, bukan dihati? Apa itu berarti sebuah penolakan?
---