Jumat, 29 November 2013

maukah kamu menjadi ramaku? :")


Aku masih ingat saat-saat dimana kita sering berjumpa, namun aku masih belum memiliki rasa sebesar ini padamu. Aku masih ingat sosokmu yang dulu masih belum memikatku.Aku masih ingat pertama kali aku menyadari bahwa aku memiliki getaran yang sudah teramat tinggi yang mengguncang otakku, yang membuat jantung hatiku jatuh padamu.
Pagi itu, matahari sedikit terik, iya 10 november yang lalu, kamu memakai celana doreng setinggi lutut, dengan kaos polos,dan kamera yang kamu kalungkan di lehermu. Saat itu aku cukup lama memperhatikan sosokmu dari jauh, diam-diam aku selalu mencuri pandang ke arahmu hanya untuk mengamati setiap gerak-gerikmu. Senyummu, tawa dan canda yang kamu lontarkan kepada teman-temanmu masih begitu melekat di  otakku. Saat itu suasana memang begitu ramai, hingga pada akhirnya aku dan teman-temanku berjalan ke arahmu, kamu melontarkan senyuman kecil, menyapaku tapi masih dengan sebutan ‘kakak’, aku pun balas senyum, bingung ingin melontarkan basa-basi seperti apa, aku langsung meloyor pergi melewatimu, takut sikapku yang salah tingkah kau curigai, takut pipiku yang mulai merona dapat kamu kenali dengan mudah.
Dia adik kelasku, lelaki seumuranku namun beda tingkatan, namanya Rama. Tak ingin kisah pahit masa lalu ku terulang, akupun mencoba bersikap sewajarnya saat bertemunya, berpapasan dengannya,bahkan saat melakukan perbincangan kecil dengannya. Setengah mati kutahan lonjakan didalam dada ini yang sangat ingin menggenggam kedua tanganmu, memeluk lingkar pinggangmu, saking senangnya bisa berbincang denganmu. Aku tak tahu, magis apa yang kamu gunakan padaku. Kita yang dulunya hanya sekedar tahu, kini aku harus menahan pilunya memendam rasa padamu. Aku yang dulu tidak mau tahu apapun tentangmu, kini menjadi orang yang diam-diam memerhatikan setiap detil gerak mu.
Sejak saat itu aku sadar bahwa aku sudah menjadi pengagum rahasiamu. Iya, aku mulai memiliki rasa yang aneh padamu, senang bila bersamamu, senang bila tertawa denganmu, ahh, dunia terasa indah bila kita bersama.
Kini kita mulai dekat, berawal dari pesan singkatku yang memintamu mengantarku ke sekolah, aku mulai menebar tanda mengenai isi hatiku, entah kamu merasakan tanda yang ku beri atau tidak, yang jelas aku merasa kamu memakan umpanku dan memberi umpan balik. Atau aku yang terlalu berbesar rasa?
Entahlah, yang jelas untuk saat ini aku tak perlu kamu mengetahui rasaku ini, aku hanya ingin kita bisa dekat terus seperti ini, hingga kamu mulai merasa bahwa aku cinta padamu, dan pada akhirnya kamu membalas perasaanku ini.

Hai, kamu, mau kah kamu menjadi Ramaku ? :”) 

Minggu, 17 November 2013

Kita sudah berjarak :')

untuk kamu, lelaki berkacamata, bertubuh gendut, yang sekarang menjadi jarakku :")

hai, apa kabar kamu? saat kamu membaca tulisanku ini,pasti kamu sudah menjadi pemeran utama di cerita milik wanita yang lain.
sayang,
ingatkah kamu dulu sempat menjadi pemeran utama dalam setiap ceritaku? dalam setiap celotehanku? kamu selalu menjadi aktor yang namanya selalu aku agung-agungkan ketika aku bercerita kepada mamaku, kepada teman-temanku. Bagai sutradara kawakan, akupun berhasil membawa namamu sebagai sosok idaman yang aku miliki, aku berhasil membuat mereka semua iri saat membaca tulisanku mengenai 'KITA', aku berhasil membuat mereka mendambakan sosok pasangan seperti 'KITA' saat kuceritakan indahnya hari yang kulalui bersamamu,dulu.

Iya, dulu sayang, itu semua dulu, saat kamu masih menjadi Romeo dalam hariku, saat kamu masih menjadi Arjuna untukku, saat kamu masih menjadi.... Ah, sudahlah tak usah ungkit itu lagi :)
sekarang kamu sudah menjadi Romeo,Arjuna,dan mungkin kamu sudah menjadi raja bagi dia, wanita yang kini menjadi kekasihmu, menggantikanku, yang sudah kamu singkirkan secara perlahan tapi pasti dari cerita kita. Kamu memaksaku mengakhiri semua goresan cerita mengenai kita, memaksaku memberi tanda titik pada kalimat manis kita, memaksa ku berhenti membayangkan masa depan yang indah bersama. Iya, kamu tega! tidak, mungkin kamu bosan, ingin mencari sosok Juliet yang lain, yang bisa memenuhi segala keinginanmu yang tak dapat kupenuhi, yang lebih segalanya dibandingkan aku, aku yang hanya seorang remaja labil, tukang galau yang segala sesuatunya selalu aku certitakan dalam tulisanku.

sayang,
sudah lama aku merelakanmu memilihnya dan meninggalkan aku, aku sudah ikhlas atas kepergianmu, bahkan kini aku sudah menemukan pangeranku yang baru, yang mengisi tiap hari dalam hidupku setelah kepergianmu, namun posisimu tetap tidak akan terganti oleh siapapun, sayang.

well, tujuan utama aku menilis ini semua sebenarnya aku hanya ingin kamu tahu sakitnya hari setelah kepergianmu.
biar kuceritakan :)
aku menjadi sosok yang rapuh saat kamu mencerca aku didepan kekasih barumu, sedangkan aku,kamu tahu ketika kita sedang bersama, sikapmu begitu manis berbeda 180 derajat saat aku tak bersamamu, apakah kamu yang munafik sayang? atau aku yang terlalu perasa?
aku menjadi sosok yang selalu diincar oleh kekasihmu saat ia cemburu membabi buta kepadamu, dia mengira aku masih mengharapkan mu dan ingin menghancurkan romansa kalian.
iya sayang, aku memang sempat mengharapkan kita kembali utuh seperti semula,tapi aku juga wanita, aku bisa menahan rasaku untukmu, menahan rasaku agar kamu tetap bahagia meskipun tanpa aku, dan apakah kini kamu masih bisa dengan bangga menyebutku sebagai PERUSAK? sementara aku selalu menutup mulut seolah bisu walaupun aku tahu aib,bahkan sikap burukmu, demi apa? demi kamu dan dia bisa bahagia sayang. Coba kamu berfikir sekali lagi, gunakan nuranimu, jika aku memang PERUSAK aku bisa dengan mudahnya berkoar mengenai sifat burukmu yang kuketahui selama ini, hingga tidak ada satu orang pun tuan putri yang sudi mendampingimu.
nyatanya aku selalu berusaha menjaga nama baik mu kan sayang?
nyatanya kamu tetap mencercaku, tanpa kuketahui dimana letak kesalahanku :)

tak mengapa,
dengan cercaan mu, aku bisa mengambil kesimpulan, bahwa aku masih menjadi pemeran utama dalam kisah hidupmu, menjadi tuan putri yang kau impi-impikan namun tak bisa kau gapai.
Dengan kata-kata fiktif dari kekasihmu yang tidak mengenalku namun sering berkoar tentang aku, aku bisa menarik kesimpulan, bahwa ia merasa kamu masih menginginkan sosok ku ada dalam diri kekasih barumu, dia mungkin hanya iri padaku, tolong beri dia penjelasan sayang, jangan kau berikan api yang akan semakin menyulut suasana panas antara aku dan dia, kamu laki-laki kan? tolong jangan menjadi musuh dalam sekimut sayang :)

satu lagi, aku juga bisa bahagia, dengan atau tanpamu, hidupku akan berlanjut walau tanpamu.
tidak semua yang aku tulis adalah kamu, tidak semua yang kamu baca adalah aku :")
sadarilah, kita sudah memiliki jarak, aku dengan dia, dan kamu dengan kekasih barumu :")
seperti katamu:
'semoga kita dipertemukan lagi suatu saat nanti, menyatukan jari jemari lagi untuk menjadi tujuan hidup yang terakhir kali'- kemal. ditulis di belakang novel RDJ (hadiah anniv 6bln)



dari aku, wanita yang sering kamu sebut sebagai 'bantal',
 yang kini sudah bahagia tanpamu :)