Sabtu, 16 Februari 2013


:'))

untuk kamu, seseorang yang selalu aku anggap sebagai pangeran, yang selalu ingin aku miliki kembali, seutuhnya...

kamu, kamu mungkin sedang bahagia, tertawa terpingkal disana, semetara aku juga tertawa disini tersenyum terpingkal saat bersamamu, tapi tahukah kamu? senyum yang selalu saya lontarkan selama ini selalu palsu :') selalu ambigu :')

aku selalu bertanya tentang kepastian kepadamu, tetapi semua pertanyaan yang kulontarkan selalu kau jawab secara mengambang. ambigu.

apa kamu ingin mempermainkan perasaanku?
apa kamu ingin aku putus asa dalam ketidakpastian?
apa kamu ingin membuat seluruh hidupku berantakan?
apa sebegitu beratnya bagimu untuk memilih? selalu susah bagimu untuk memilih, padahal kamu juga punya hati untuk menuntunmu berjalan ke arah hati yang benar kan? ke hati seseorang yang kau cintai, benar-benar kau sayangi. Tolonglah jangan ambangkan aku, memanjakanku, mengucurkan seluruh perhatianmu, memelukku dengan perhatian  kecil mu, mengecup dengan perhatian yang manis, menggelitikku dengan tingkahmu yang selalu marah ketika ku acuhkan, sementara saat ini kamu masih berstatus resmi dengan dia, orang yang telah merenggutmu pergi dariku.
apa kamu tidak menyayat hatiku dengan statusmu itu? apa kamu tidak merasa menghianatiku saat kamu pergi dariku demi dia? apa kamu tidak merasa aku selalu rapuh akhir-akhir ini karena sikapmu?

aku juga wanita, akupun tahu perasaan seseorang yang saat ini tengah berstatus denganmu, mungkin dia marah ketika tak kau acuhkan sementara kalian sedang berstatus saat ini, marah padaku yang kau perhatikan . mungkin dia merasa terduakan, mungkin aku merasa menjadi kedua, mungkin kamu tidak merasa mendua.

aku sempat berfikir untuk menyerah dan memberi batas waktu, ketika kau tak kunjung memilih, maka aku yang akan pergi :') dengan sendirinya :')

Senin, 11 Februari 2013

#me #him #drink #dinner #together #so #sweet #miss #this #moment

keluh untukmu :')

untuk kamu, kamu yang selalu ada didekatku namun yang saat ini sudah tidak berstatus apa-apa denganku. Kamu yang selalu kurindu, meskipun aku tak pernah tahu apakah kamu juga merindukanku. Kamu yang selal kutunggu, kutunggu dengan deraan air mata,  dengan senyuman yang selalu palsu, dengan perasaan ingin membutakan mataku, mencongkel biji mataku saat aku melihatmu bersamanya :'). kamu yang selalu ku temui dalam mimpi dan kuamati secara diam-diam di dunia maya.

apa kamu mengerti, keegoisanmu selama ini membuatku menunggu sangat lama, lama,dan sangat sangat lama? hingga aku kelelahan, hingga aku haus akan dirimu yang dulu, hingga aku selalu tertatih untuk berpaling hingga selalu kembali padamu?

apa aku terlalu setia? apa aku terlalu bodoh? apa aku terlalu menyayangimu? apa kamu telah menyihirku? dengan sihir seperti apa hingga kamu selalu bergentayangan dalam pikiranku? apa kamu puas melihatku terseok seperti ini? apa kamu puas melihat aku kelelahan menghapus air mata ini?

apa kamu tahu aku sakit. aku sakit mengetahui seluruh rahasiamu yang dulu selalu kau tutupi, aku lelah kau bujuk, aku lelah melihatmu berkata manis tapi berakhir pahit sangat pahit. hatiku terlalu geram melihat satu persatu rahasiamu terbongkar dan manisnya rahasia mu bukan terkuak melalui mulutmu sendiri, mulitmu yang selalu berkata manis seakan semua tak ada apa-apa :') melainkan melalu kedua mataku sendiri, mataku yang selalu ingin ku congkel saat melihat rahasiamu itu. melalui kedua tanganku, tanganku yang selalu rapuh saat menghapus air mata ini.. melalui pikiranku, pikiranku yang selalu teringat olehmu. melalui hatiku, hatiku yang hanya satu, yang hanya inginkanmu.

apa salah saat aku memilih dekat dengan banyak pria lain saat aku menunggumu? mereka hanya tameng, tempat bersandar ketika aku terlalu lelah dan rapuh saat menunggumu, tempatku menghapuskan airmata, saat aku selalu menangis tak rela kau bersamanya?, tempatku menghangatkan perasaan saat otak dan hatiku mulai beku saat mengetahui rahasiamu yang mulai muncul itu?

lidahku keluh saat aku selalu berkata "aku baik-baik saja", bibir ku selalu lelah untuk menyunggingkan sepucuk senyuman saat aku terluka, mataku lelah melihat semua ini, hidungku terlalu sakit untuk selalu mencium aroma kebohongan, otakku panas menahan amarah dan emosi,hatiku pecah berkeping-kkeping saat tahu kau lebih memilih dia- bukan aku.

apa tak cukup kamu selalu ku prioritaskan? selalu ku banggakan? selalu kurindukan? selalu kubela?selalu ku jaga?selalu ku tunggu? apa kamu masih menyimpaan iri kepada mereka yang hanya kujadikan tempatku bercerita, berceritapun tentangmu.

apa aku tak layak jika aku iri saat kamu lebih memilih dia dan meninggalkan aku? bahkan menyuruhku menunggu? apa aku tak iri dengan dia yang memliki status resmi denganmu? sedangkan aku? aku hanya orang yang kau panggil 'sayang' yang dulu kau sebut 'pacar' namun sekarang kau tinggalkan demi 'bersamanya'. saat kamu memerhatikan dia ketimbang aku?

kalaupun saat ini sosokmu nyata di sandingku, aku ingin memeluk kencang tubuh gendutmu itu, mungkin pelukan terakhir, sebelum aku lelah, sebelum aku menyerah, sebelum hatiku melangkah pergi dengan sendirinya, saat kau tak kunjung 'kembali padaku'