Kamis, 12 Juni 2014

hai penyendiriku

berhenti, apa ini saatnya aku harus berhenti? apa yang membuatmu ingin aku berhenti?
apa tak cukup usahaku meyakinkanmu selama ini?

aku hanya gadis umur belasan yang entah sayang atau obsesi denganmu ingin melihatmu bahagia tersenyum seperti awal kita bertemu dulu, syukur-syukur bisa memilikimu seutuhnya. Aku tahu kamu laki-laki umur belasan yang sedang banyak dirundung masalah, jangan salah aku juga pernah merasa sepertimu. Tapi aku tidak serapuh kamu. Aku bisa bangkit melawan kesendirian dan kegelapan itu. Tapi kenapa kamu, yang sudah kuberikan semangat hingga sedemikian ini malah menghilang dari radarku?

apa perhatianku terlalu berlebihan? 
maaf, kalau semua perhatianku membuatmu muak, maaf bila semua perasaanku kau anggap sebagai bualan semata.
jujur dari dalam hati ini, aku tidak mengharap sedikit imbalan demi melihat senyuman melingkar di bibirmu. Melihatmu bahagia saja itu sudah cukup untukku. cukup. 
Aku melakukan semua ini dengan hati, semoga kamu mengerti. dibalik pengabaianmu selama ini, ada gadis kecil yang selalu menebar senyumnya agar kamu ikut tersenyum. Tapi, apa kamu tahu? gadi yang selalu tersenyum itu sangat terluka dengan pengabaianmu?
apa kamu pernah berpikir apa yang membuat gadis itu bertahan sedemikian lamanya padamu meskipun kau abaikan? tak kau hiraukan? bahkan tak kau beri sebelah pandanganmu, tak kau dengarkan jeritannya? 
apa yang membuat dia begitu gigih bertahan? mungkin kamu bisa menebaknya, mungkin kamu bisa menjawabnya, tapi kamu tak ingin membalas perasaannya?

lupakan, gadis kecil itu hanya pengagummu dalam diam, tak berani mengungkapkan isi hatinya hanya bisa memberimu semangat, mendedikasikan perhatian untukmu, bertingkah normal saat berhadapan denganmu, tapi bertindak bodoh saat kau usai menyapanya.

Lupakan dia yang selalu memberikan tempat khusus untukmu di dunianya, meskipun kau, bahkan berniat pun tidak untuk memberikan tempat untuknya diduniamu. Kamu yang selalu sibuk dalam kelamnya dunia mu tanpa pernah hiraukan dia yang setia menunggumu seperti anjing yang setia pada tuannya. Dia yang selalu ada disetiap pagimu,siangmu,malammu, tak bosan-bosan sekedar bertanya 'kamu sudah makan?, kamu sedang apa?' bahkan mengingatkan agar kamu menjaga kesehatanmu. Dia yang selalu mengkhawatirkanmu. Dia yang selalu mencemaskanmu. Dia yang bahkan tak dapat hirauan darimu.

Sadarlah, kamu tidak sendiri dibumi ini, berjuta orang memperhatikanmu, semesta melindungimu, Aku... Menyayangimu. 

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar